Pemilu 2024 akan segera tiba! Berbagai persiapan tentunya telah dilakukan secara maksimal oleh para kandidat. Tak terkecuali bagi Anies Baswedan yang telah mengantongi banyak pengalaman untuk bersiap menuju kursi nomor 1 di Indonesia.
Namun ada beberapa kejadian yang membuat masyarakat sedikit goyah dan mempertanyakan mengenai Anies. Salah satunya adalah mengenai pelepasan Anies baswedan dari kursi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Lantas, apa alasan sebenarnya Anies tak lagi menjabat sebagai Menteri Pendidikan? Simak alasannya dalam uraian berikut ini.
Kronologi Anies Turun dari Kursi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Anies Baswedan dalam kesempatannya di acara Kick Andy, apa yang diungkap cukup membuat tercengang. “Saya hormat, saya menghargai dan bersyukur dicukupkan tugas di Kemendikbud. Karena setelah itu saya diberikan hikmah berupa pengalaman yang lebih bermakna menjadi seorang gubernur DKI Jakarta,” katanya.
Ungkapnya dalam kesempatan itu juga, bahwa sebenarnya tidak hanya Anies Baswedan yang telah dicopot oleh pak Jokowi sebagai Mendikbud. Melainkan ada 6 orang lainnya yang juga mengalami permasalahan yang sama.
Meskipun demikian, Anies Baswedan menganggap itu adalah sebuah kebijakan yang patut untuk dihormati. Pelepasannya sebagai Mendikbud juga tak pernah beliau tanyakan kepada Presiden. Beliau menganggap, bahwa pasti ada alasan yang lebih baik terutama bagi kemajuan pemerintahan di Indonesia.
Berbagai macam tuduhan juga muncul saat pelepasan Anies Baswedan sebagai seorang yang menjabat Mendikbud. Isu yang menyebar yakni adanya lebih dalam membayar tunjangan profesi guru, sekitar 23,3 triliun. Sungguh tuduhan ini tidak lain dan tidak bukan adalah tuduhan korupsi yang dilayangkan oleh pihak tertentu.
Anies kemudian langsung memberikan tanggapan akan isu tersebut. Sebagaimana yang beliau katakan, bahwa pada dasarnya beliau-lah yang akan menggagalkan kegiatan penguapan uang di Kemendikbud yang akan diberikan kepada guru yang sebenarnya memang tidak ada.
Pengakuan Anies Baswedan yang sesungguhnya, bahwa beliaulah yang memberikan surat kepada Kementrian Keungan serta melaporkan temuan yang terkait kasus tersebut. Bukan sebuah fakta yang berbalik.
Setelah Lengser dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Siapa sangka, bahwa setelah dilepas dari kursi Kementrian Anies Baswedan justru tampil menjadi Orang nomor satu di DKI Jakarta. Menjadi gubernur DKI Jakarta memberikan banyak ilmu yang luar biasa baginya.
Memimpin DKI Jakarta tentunya tidak semudah apa yang kita bayangkan. Jakarta terkenal sebagai kota besar di dunia tampil dengan berbagai masalah yang perlu untuk diusut tuntas dan disolusikan. Apalagi bertepatan dengan momen pandemi yang membuat langkah kaki juga terbatas.
Anies memahami betul, bahwa Jakarta perlu perubahan hingga menjadi kota yang baik-baik saja. Perubahan tersebut tentunya dari banyak aspek, diantaranya : Lingkungan, Pendidikan, Kepadatan penduduk, hingga beberapa masalah lain yang mengancam kesejahteraan masyarakat DKI Jakarta.
Selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies menganggap bahwa apa yang dijalani sehari-hari akan penuh dengan hikmah. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa hikmah akan muncul di akhir, bukan di depan. Inilah yang telah memotivasi Anies untuk tetap berfikir positif dan mampu mengadakan perubahan meski tergolong pelan.
Pada kesempatan kali ini, Anies Baswedan telah mantap mencalonkan diri untuk menjadi presiden 2024. Keputusan ini sudah pasti telah mengalami pertimbangan yang besar. Cita-cita bangsa tentunya telah dirancang dan menjadi sebuah titik puncak yang hendak dicapai saat terpilih.